Earth nature field

TATA KELOLA KOMPETISI TALENTA

Tata kelola Festival, Pertunjukan, Kompetisi, Kuratorial Gallery, Program Penyiaran dll, cek kesenian.id area desiminasi dan eksebisi
Post Reply
AriaAgni
Peserta
Posts: 6
Joined: Wed Apr 23, 2025 2:34 am

TATA KELOLA KOMPETISI TALENTA

Post by AriaAgni »

I. Konteks Umum
Ajang kompetisi talenta seperti olimpiade sains, seni, olahraga, inovasi teknologi, dan lainnya merupakan wahana strategis dalam menemukan, mengembangkan, dan mengelola potensi individu unggul. Tata kelola yang berkeadilan memastikan bahwa setiap talenta memiliki akses yang setara, peluang berkembang yang sama, dan pemanfaatan hasil yang optimal untuk pembangunan nasional dan daya saing global.

SIMT (Sistem Informasi Manajemen Talenta) https://simt.kemdikbud.go.id/tentang-simt
SIMT adalah sistem yang dikembangkan pemerintah untuk mendata, memantau, dan mengelola perkembangan individu berbakat sejak usia dini hingga dewasa. Data bukan sekedar hasil kompetisi tetapi juga penghargaan yang diberikan komunitas nasional ataupun internasional. Yang menjadi masalah banyak ajang lomba/kompetisi abal2 yang merugikan peserta didik hingga perlu di kurasi https://kurasi-prestasi.kemdikbud.go.id/

Banyak ajang mempromosikan lembaganya sudah dikurasi di SIMT, akan tetapi sistem pemberian beasiswa, talenta adalah salah satu saja unsur penilai dari berbagai pertimbangan ukuran lainnya. Sudah pasti jika sudah terdaftar di SIMT penyelenggara beasiswa akan melihat ajangnya juga, pasti yang dipilih talenta yang mengikuti ajang berbintang 5 minimal bintang 3, tidak mungkin ajang berbintang 2 apalagi 1.

Tata kelola kompetisi, baik di tingkat lokal, nasional, maupun internasional, memiliki pola umum yang dapat diuraikan dalam beberapa tahapan utama. Berikut adalah penjelasan dasar mengenai tahapan penyelenggaraan kompetisi, mulai dari penjaringan awal (heat round) tingkat awal hingga tingkat puncak, beserta ukuran standar minimal untuk setiap tingkatan:

II. Tahapan Kompetisi
1. Perencanaan dan Desain Kompetisi
Menentukan tujuan dengan visi misi yang jelas, jenis kompetisi (ilmiah, olahraga, seni, dll.), kategori peserta, dan cakupan wilayah.
Menyusun regulasi, kriteria penilaian yang dapat diakses publik, dan standar kelayakan peserta.
Membentuk panitia pelaksana dan tim juri/penilai yang kredibel.

2. Tahap Penjaringan Awal (Heat Round / Preliminary Round)
Tahap seleksi awal untuk menyaring peserta berdasarkan kualifikasi dasar.
Bisa berbentuk tes online/CBT/soal saja, pengumpulan proposal/karya, atau seleksi administratif.
Diadakan di tingkat sekolah, komunitas, atau regional.
Tujuan: Menyaring peserta agar hanya yang memenuhi syarat lanjut ke tahap berikutnya.

3. Tahap Penyisihan (Eliminasi Regional)
Peserta yang lolos heat round bersaing secara lebih intensif di level kabupaten/kota atau provinsi.
Menggunakan sistem gugur, round robin, atau sistem poin, tergantung jenis kompetisinya.
Melibatkan minimal 3 dewan juri yang sudah mulai mengacu pada standar nasional (keterwakilan lembaga/wilayah/ahli).

4. Tahap Semifinal
Biasanya mencakup pemenang dari berbagai wilayah (regional).
Format kompetisi lebih ketat dengan waktu pelaksanaan dan ruang lingkup penilaian yang lebih kompleks tidak berbentuk tes online/CBT/soal saja.
Standar mulai mengacu ke tingkat nasional atau internasional keterlibatan kolaborasi lembaga dan juri bereputasi, tergantung cakupan lomba.

5. Tahap Final mengacu standar tahapan sebelumnya
Merupakan puncak kompetisi yang diikuti oleh peserta terbaik dari seluruh tahapan sebelumnya.
Biasanya diliput kantor berita bereputasi, didukung sponsor besar, dan disaksikan oleh publik atau tokoh penting, jika talenta pertunjukan/olahraga bagian dari festival/olimpiade. Penyelenggaraan festival akan dibahas dalam diskusi tersendiri segabai salah satu pengelolaan acara (diseminasi & eksebisi - kesenian.id)
Penilaian dilakukan oleh minimal 3 juri ahli tingkat nasional atau tingkat internasional (keterwakilan negara).

6. Evaluasi dan Penghargaan
Pemberian penghargaan/piala/sertifikat dan publikasi, ada bebarapa ajang dirayakan dalam sebuah Festival (lihat tata kelola festival).
Evaluasi pelaksanaan lomba oleh panitia dan stakeholder untuk perbaikan di masa mendatang.

III. Contoh tingkatan dan Standar Minimal Kompetisi

Image

Setiap tingkatan dapat melakukan tahapan minimal 2 tahapan kompetisi, atau jika tingkat nasional/internasional tahapan dapat dilakukan pada tingkatan dibawahnya. Kembali semua dalam perencanaan dan kemampuan penyelenggara ajang minimal mengelola kolaborasi, penjurian dan penghargaan talenta berprestasi yang terbuka dan adil.

Catatan Tambahan:
Legalitas: Kompetisi harus memiliki izin dan sesuai dengan peraturan berlaku (terutama nasional dan internasional).
Transparansi: Mekanisme penilaian dan pelaporan hasil harus terbuka dan adil.
Aksesibilitas: Kompetisi harus memperhatikan kesempatan yang setara bagi seluruh calon peserta.
Infrastruktur: Penyelenggaraan minimal memerlukan tempat yang memadai, perangkat pendukung (teknologi, venue/daring, keamanan), ketersediaan juri dan panitia yang terlatih.
Kemampuan: pengelolaan besaran kompetisi tingkat lokal/kota/provinsi/nasional/internasional dengan tahapan yang masuk akal sesuai kemampuan, apalagi tingkat Nasional dan internasional hanya 1 tahap bukan kompetisi namanya tetapi apresiasi belum kompetisi talenta sebenarnyan masih penjaringan/heatround atau test ujian.

Ajang yang bisa menjaring juara best is the best 1000 peserta 1 juara 1 peserta/tim (dengan turunannya juara 1, 2, 3 dst yang mendapatkan hadiah juara selain sertifikat berupa emas beneran/perak beneran/perunggu beneran/uang beneran) dengan tahapan diatas adalah ajang berkualitas, jadi bukan ajang yang memberikan juara 1/emas lebih dari 6 peserta/tim yang dapat berkesan obral lebih baik bentuknya apresiasi jangan kejuaraan atau Kompetisi, apalagi hadiahnya hanya selembar kertas yang ditulis emas/perak/perunggu untuk lebih dari ratusan hingga ribuan peserta, tidak ada apresiasinya sama sekali, sekali menjaring peserta ribuan dengan pendapatan sekali ajang Rp Miliar. Berharap ribuan orang dengan kertas tulisan emas minta beasiswa ke negara yang seharusnya beasiswa tersebut dapat diberikan penyelenggara ajang/kompetisi sebagai hadiah.

Kalau di SIMT berkualitas saja bintang 5, andaikan ada ajang kompetisi yang memberikan juaranya beasiswa hingga selesai (sesuai batas akademik) dan penyelenggaraan ajang berkelanjutan minimal 3 tahun dan seterusnya (website ajang kompetisi yang terjaga bukan aplikasi yang menjalankan ajang 1 tahap 1 tingkat) dapat Bintang beneran dari Negara (andaikan ... imagination more important than knowledge kata Einstein, but ecosistem budaya more important than only economi).

Ajang kompetisi yang baik minimal standar, adalah kompetisi yang memiliki tujuan jelas, aturan main yang terstruktur, dan mekanisme penilaian yang adil. Kompetisi juga perlu mempertimbangkan aspek keadilan, inklusi, dan keberlanjutan, serta memberikan ruang bagi peserta untuk mengembangkan bakat dan kreativitas mereka.
Berikut adalah beberapa poin penting mengenai ajang kompetisi yang baik minimal standar:
1. Tujuan dan Sasaran yang Jelas:
Kompetisi harus memiliki tujuan yang jelas, misalnya untuk meningkatkan kekuatan, pemikiran/metoda/strategi kreatif, kualitas seni, mendorong inovasi, atau memperluas jangkauan seni, sains dan rekayasa. Sasaran kompetisi juga harus jelas, misalnya untuk peserta usia tertentu, bidang seni tertentu, atau wilayah tertentu.
2. Aturan Main yang Terstruktur dan Jelas:
Aturan main harus jelas dan mudah dipahami oleh semua peserta dan juri maupun masyarakat sebagai literasi. Aturan main harus mencakup semua aspek kompetisi, termasuk kriteria penilaian, batasan waktu, dan tata tertib.
3. Mekanisme Penilaian yang Adil:
Penilaian harus dilakukan secara adil dan objektif, berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan. Juri harus independen (pakar yang mewakili masyarakat) dan tidak memiliki bias.
4. Kebebasan dan Inklusi:
Kompetisi harus terbuka untuk semua peserta yang memenuhi syarat, tanpa memandang latar belakang, ras, agama, atau jenis kelamin. Komponen kebebasan dan inklusi dalam kompetisi sangat penting untuk memastikan bahwa setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk menunjukkan bakat dan potensi mereka.
5. Ruang untuk Kreativitas:
Kompetisi harus memberikan ruang bagi peserta untuk mengembangkan kreativitas mereka. Peserta harus bebas mengekspresikan diri dan menghasilkan karya/pemikiran/kekuatan/strategi/keindahan yang unik, bukan sekedar ujian apalagi tebak-tebakan.
6. Keberlanjutan:
Kompetisi harus mempertimbangkan aspek keberlanjutan, baik dari segi ekonomi, sosial, maupun lingkungan. Kompetisi harus memberikan manfaat bagi semua pihak yang terlibat, termasuk peserta, juri, panitia, dan masyarakat.
7. Promosi, Sosialisasi dan publikasi:
Kompetisi harus dipromosikan dengan baik agar diketahui oleh banyak orang. Sosialisasi kompetisi dapat dilakukan melalui berbagai media, seperti media sosial, media massa, atau acara-acara khusus/festival/olympiade.
8. Evaluasi dan Peningkatan:
Kompetisi harus dievaluasi secara berkala untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan. Evaluasi dapat digunakan sebagai dasar untuk meningkatkan kualitas kompetisi di masa depan.

referensi:
https://kesenian.id/dokumen/Buku%20Saku ... 0Didik.pdf

https://kurasi-prestasi.kemendikdasmen. ... 240806.pdf

https://pusatprestasinasional.kemdikbud ... 0Didik.pdf
Post Reply