Earth nature field

Kelebihan dan keterbatasan

Makhluk berpikir/manah yang selalu ingat dan waspada, bangga jadi Indonesia dan berbahasa Indonesia yang mendunia.
Post Reply
AgniA
Moderator
Posts: 9
Joined: Wed Apr 23, 2025 2:06 am

Kelebihan dan keterbatasan

Post by AgniA »

Manusa dari kata Manah atau pikiran dan kita kenal Manusia atau makhuk yang berpikir.
Tetapi siklus hidup berjalan secara alami dari terbentuknya janin, kelahiran, bayi, anak2, remaja, pemuda, dewasa, tua dan mati dan disetiap siklus menghadapi pengalaman dan pembelajaran dalam bertahan hidup oleh karena itu perkembangan otaknya juga mengikuti pertumbuhan yang mengakibatkan pertumbuhan berpikirnya sesuai batasan memory yang dimilikinya. Dimana tahapan belajar juga terbatas disetiap tahapannya sehingga penting sebagai orang tua membekali dengan memperkenalkan dunia ini sesuai umurnya hingga mengenal cara hidup yang berbudi luhur walau dengan cara yang bebas terkadang nakal karena keinginan tahunya, selama dalam bimbingan orang tua sambil belajar ilmu hubungan manusia dengan kegiatannya bertahan hidup secara logis dan saling menghormati/respek agar dapat bekerja sama dengan manusia lainnya di masyarakat. Jika logika dapat menilai tentang baik, benar, salah, jelek, indah, adil, bekali nilai spiritual secara logis yang merupakan bagian dari setiap ajaran agama sebagai manusia harus berpikir dalam membaca alam/lingkungan sehingga semakin memperbesar rasa syukur, bahkan beberapa ilmuwan diujung pencariannya karena logika berpikirnya akan menemukan nilai spiritualnya sendiri di hari tuanya untuk menikmati pertemuan dengan Penciptanya.

Yang harus menjadi catatan manusia banyak yang ingin hidup abadi dengan cara yang salah, keabadian adalah regenerasi “nilai baik” secara beranak pinak atau regenerasi pemikiran yang akan hidup terus menerus, jika manusia selalu memberikan kebaikan dia akan abadi itulah yang disebut nilai2 leluhur, nilai menjadi penting dirurunkan menjadi kebudayaan, bijaknya leluhur indonesia sadar semesta ini terus bergerak sehingga hasil-hasil kebudayaan berkembang terus secara kreatif tetapi tetap menjaga nilai yang disesuaikan desa, kala, patra.

Setiap manusia sudah diteliti sifatnya kelahirannya (primbon atau kalender adat) sehingga dalam kehidupan dalam menjaga harmonisasi masyarakat semua diihitung berdasarkan waktu semesta dalam bekerja, berkegiatan, bersyukur, perkawinan, melaksanakan puja dll dan kalender adat akan berbeda di lingkungan yang berbeda. Di Jepang sama ada tabel dan kalender manusia bahkan beberapa perusahan menggunakan untuk penempatan pekerja sesuai kompetensi dan sifatnya sehingga mengisi setiap elemen dalam sistem yang berbeda tidak dibuat dengan kemampuan pikir yang sama, karena otak manusia tidak ada yang sama kemampuannya, tidak sekedar rotasi berdasarkan masa kerja tanpa mempertimbangkan peningkatan kompetensinys yang mengakibatkan banyak masalah sistem berulang tidak bergerak maju.

Bagaimana hari ini? Dengan isu perubahan iklim, dan yang harus disyukuri hanya ada 1 negara dengan ekosistem kepulauan hutan hujan tropis https://trafa.id yang tidak akan kurang hujan selama ada hutannya, sayangnya di Jawa sudah jadi padang rumput atau savana (sawah) jaman purba Indonesia makanan dasarnya adalah sagu, sega, sego dan makanan hutan yang sangat beragam, kenapa ketahanan pangan harus beras? Apalagi roti, darimana terigu? Hanya untuk latihan berpikir
Post Reply